Minggu, 17 Agustus 2014

TEKNIK PEMBELAJARAN MEMBACA DENGAN SQ3R


TEKNIK PEMBELAJARAN MEMBACA DENGAN SQ3R
1.      Pengertian SQ3R
Sejak lima puluh tahun terakhir para ahli psikologi pendidikan telah menyelidiki cara-cara membaca yang efisien dan mengemukakan beberapa system, diantaranya :
SQ3R                          : Survey-Question-Read-Recite-Review
SQ4R                          : Survey-Question-Read-Recite-“Rite”-Review
POINT                                    : Purpose-Overview-Interpret-Not-Test
OK4R                         : Overview-Key-Ideas-Read-Recite-Review-Reflect
PQRST                        : Preview-Question-Read-Summarize-Test
RSVP                          : Review-Study-Verbalize-Preview
EARTH                       : Explore-Ask-Read-Tell-Harvest
OARWET                   : Overview-Ask-Read-Evaluate-Test
PANORAMA             : Purpose-Adaptability-Need to Question Overview Read-  Annotate-Memorize-Assess

Sistem yang banyak dikenal dan dipraktikan orang adalah SQ3R. Secara umum sistem-sistem yang banyak dikemukakan oleh para ahli memakai pendekatan yang sama yang membuat kita aktiv dan bertujuan dalam menghadapi bacaan. Teknik-teknik yang diberikan dimaksudkan untuk menemukan ide pokok dan detail penting yang mendukung ide pokok serta mengingatnya lebih lama. Dalam menemukan pokok-pokok penting itu kita perlu menguasai pedoman kecil yang disajikan oleh pengarang serta memperhatikan bagian penting lain dari tulisan, seperti grafik, tabel, diagram, dan alat bantu visual lainnya.
Sistem membaca SQ3R dikemukakan oleh Francis P. Robinson tahun 1941, merupakan sistem membaca yang semakin populer digunakan orang. SQ3R merupakan proses membaca yang terdiri atas lima langkah, yaitu (1) Survey, (2) Question, (3) Read, (4) Recite, dan (5) Review. Sebelum membaca, terlebih dahulu kita survei bacaan untuk mendapatkan gagasan umum apa yang akan kita baca. Lalu, dengan mengajukan berbagai pertanyaan pada diri sendiri, kita akan lebih mudah memahami bacaan. Selanjutnya, dengan mencoba mengutarakan kata-kata sendiri pada pokok-pokok pentingnya, kita akan menguasai dan mengingatnya lebih lama.
Deskripsi untuk setiap fase dalam SQ3R meliputi hal-hal berikut.
S = Survey, artinya meninjau, meliputi, menjajaki, yakni membaca bagian-bagian permulaan buku, seperti halaman judul, kata pengantar, daftar isi, judul bab/subbab, indeks, dan glosarium. Bagian-bagian tersebut dibaca dengan teknik skimming, yaitu membaca dengan cepat untuk mengetahui gambaran umum isi buku atau bagian buku secara menyeluruh dan bersifat umum. Dengan demikian, dalam waktu yang relatif singkat pembaca akan segera mengetahui apakah buku itu cocok dengan tujuannya, apakah buku tersebut berisi informasi yang diperlukan atau tidak. Jika ya, pembaca akan meneruskan kegiatannya untuk membaca dan mempelajari buku tersebut. Jika tidak, dia akan segera berhenti dan menggantinya dengan buku lain yang lebih relevan.
Q = Question. Sebelum memulai kegiatan membaca, hendaknya pembaca merumuskan pertanyaan-pertanyaan sebagai informasi fokus. Pertanyaan-pertanyaan ini akan memandu pembaca pada saat dia melakukan aktivitas baca sesungguhnya. Pertanyaan-pertanyaan yang dibuat sebelum kegiatan membaca dapat digali dari prediksi-prediksi pembaca pada saat melakukan survei. Pertanyaan dapat juga muncul karena dorongan/hasrat ingin tahu tentang sesuatu yang diduga jawabannya akan diperoleh melalui bacaan tersebut. Berdasarkan pengalaman, membaca dengan maksud untuk dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan biasanya lebih sungguh-sungguh dan cermat ketimbang membaca sekedar untuk membaca.

R – 1 = Read. Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang dirumuskan pada tahap kedua tadi, selanjutnya dilanjutkan dengan kegiatan membaca yang sesungguhnya. Pembaca tidak diharuskan untuk membaca dengan kecepatan yang sama. Hal ini akan sangat ditentukan oleh tujuan dan karakteristik bahan bacaan yang dihadapinya. Inilah yang oleh para pembaca disebut “fleksibilitas baca”.
R – 2 = Recite. Kegiatan menceritakan kembali isi bacaan yang telah dibaca dilakukan setelah pembaca merasa yakin bahwa sejumlah pertanyaan yang dirumuskan sebelum kegiatan membaca dilakukan telah terpenuhi. Informasi-informasi yang diperlukan telah diperoleh. Kegiatan menceritakan kembali isi bacaan biasanya disertai dengan pembuatan ikhtisar bacaan.
R – 3 = Review. Kegiatan meninjau kembali di sini dimaksudkan untuk memeriksa ulang bagian-bagian yang telah dibaca dan dipahami pembaca sebelum meneruskan kegiatan bacanya pada bacaan atau mungkin bab lain. Meninjau ulang mungkin hanya melihat-lihat bagian-bagian tertentu yang dianggap perlu untuk sekadar menyegarkan kembali ingatannya. Bagian-bagian tersebut, misalnya judul dan subjudul, gambar-gambar, diagram, grafik, dan memeriksa kembali pertanyaan-pertanyaan baik yang tersedia dalam bacaan tersebut maupun pertanyaan-pertanyaan yang telah kita rumuskan pada langkah kedua tadi.
Melalui kegiatan peninjauan ulang ini, pembaca bukan sekadar harus merasa yakin bahwa apa yang dibacanya itu telah dikuasai dan dipahaminya, melainkan juga harus merenungkan dan memikirkan tingkat keberterimaan gagasan penulisnya, kelemahan dan kebaikan sajian buku tersebut, jika perlu memikirkan kritik dan saran untuk penyempurnaan buku tersebut. Akan lebih baik jika hasil-hasil bacaan itu ditulis dan dirangkum dalam kartu-kartu baca. Biasanya kartu baca ini berisi hal-hal berikut:
a.       Judul buku, nama pengarang, penerbit, dan tahun terbit;
b.      Topik/tema bacaan;
c.       Catatan ringkas mengenai pokok-pokok penting isi bacaan dan ditulis dengan menggunakan bahasa sendiri;

d.      Kutipan selengkapnya bagian informasi atau pertanyaan yang dipandang penting disertai keterangan sumber autentik (tahun terbit dan halamannya).

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda