TEKNIK PEMBELAJARAN MEMBACA DENGAN SQ3R
TEKNIK PEMBELAJARAN MEMBACA DENGAN
SQ3R
1.
Pengertian SQ3R
Sejak
lima puluh tahun terakhir para ahli psikologi pendidikan telah menyelidiki
cara-cara membaca yang efisien dan mengemukakan beberapa system, diantaranya :
SQ3R :
Survey-Question-Read-Recite-Review
SQ4R :
Survey-Question-Read-Recite-“Rite”-Review
POINT :
Purpose-Overview-Interpret-Not-Test
OK4R :
Overview-Key-Ideas-Read-Recite-Review-Reflect
PQRST :
Preview-Question-Read-Summarize-Test
RSVP :
Review-Study-Verbalize-Preview
EARTH : Explore-Ask-Read-Tell-Harvest
OARWET :
Overview-Ask-Read-Evaluate-Test
PANORAMA : Purpose-Adaptability-Need to
Question Overview Read-
Annotate-Memorize-Assess
Sistem
yang banyak dikenal dan dipraktikan orang adalah SQ3R. Secara umum
sistem-sistem yang banyak dikemukakan oleh para ahli memakai pendekatan yang
sama yang membuat kita aktiv dan bertujuan dalam menghadapi bacaan.
Teknik-teknik yang diberikan dimaksudkan untuk menemukan ide pokok dan detail
penting yang mendukung ide pokok serta mengingatnya lebih lama. Dalam menemukan
pokok-pokok penting itu kita perlu menguasai pedoman kecil yang disajikan oleh
pengarang serta memperhatikan bagian penting lain dari tulisan, seperti grafik,
tabel, diagram, dan alat bantu visual lainnya.
Sistem
membaca SQ3R dikemukakan oleh Francis P. Robinson tahun 1941, merupakan sistem
membaca yang semakin populer digunakan orang. SQ3R merupakan proses membaca
yang terdiri atas lima langkah, yaitu (1) Survey,
(2) Question, (3) Read, (4) Recite, dan (5) Review. Sebelum membaca, terlebih dahulu kita
survei bacaan untuk mendapatkan gagasan umum apa yang akan kita baca. Lalu,
dengan mengajukan berbagai pertanyaan pada diri sendiri, kita akan lebih mudah
memahami bacaan. Selanjutnya, dengan mencoba mengutarakan kata-kata sendiri pada
pokok-pokok pentingnya, kita akan menguasai dan mengingatnya lebih lama.
Deskripsi
untuk setiap fase dalam SQ3R meliputi hal-hal berikut.
S = Survey,
artinya meninjau, meliputi, menjajaki, yakni membaca bagian-bagian permulaan
buku, seperti halaman judul, kata pengantar, daftar isi, judul bab/subbab,
indeks, dan glosarium. Bagian-bagian tersebut dibaca dengan teknik skimming, yaitu membaca dengan cepat
untuk mengetahui gambaran umum isi buku atau bagian buku secara menyeluruh dan
bersifat umum. Dengan demikian, dalam waktu yang relatif singkat pembaca akan
segera mengetahui apakah buku itu cocok dengan tujuannya, apakah buku tersebut
berisi informasi yang diperlukan atau tidak. Jika ya, pembaca akan meneruskan
kegiatannya untuk membaca dan mempelajari buku tersebut. Jika tidak, dia akan
segera berhenti dan menggantinya dengan buku lain yang lebih relevan.
Q = Question.
Sebelum memulai kegiatan membaca, hendaknya pembaca merumuskan
pertanyaan-pertanyaan sebagai informasi fokus. Pertanyaan-pertanyaan ini akan
memandu pembaca pada saat dia melakukan aktivitas baca sesungguhnya.
Pertanyaan-pertanyaan yang dibuat sebelum kegiatan membaca dapat digali dari
prediksi-prediksi pembaca pada saat melakukan survei. Pertanyaan dapat juga
muncul karena dorongan/hasrat ingin tahu tentang sesuatu yang diduga jawabannya
akan diperoleh melalui bacaan tersebut. Berdasarkan pengalaman, membaca dengan
maksud untuk dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan biasanya lebih
sungguh-sungguh dan cermat ketimbang membaca sekedar untuk membaca.
R – 1 = Read.
Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang dirumuskan pada tahap kedua tadi,
selanjutnya dilanjutkan dengan kegiatan membaca yang sesungguhnya. Pembaca
tidak diharuskan untuk membaca dengan kecepatan yang sama. Hal ini akan sangat
ditentukan oleh tujuan dan karakteristik bahan bacaan yang dihadapinya. Inilah
yang oleh para pembaca disebut “fleksibilitas baca”.
R – 2 = Recite.
Kegiatan menceritakan kembali isi bacaan yang telah dibaca dilakukan setelah
pembaca merasa yakin bahwa sejumlah pertanyaan yang dirumuskan sebelum kegiatan
membaca dilakukan telah terpenuhi. Informasi-informasi yang diperlukan telah
diperoleh. Kegiatan menceritakan kembali isi bacaan biasanya disertai dengan
pembuatan ikhtisar bacaan.
R – 3 = Review.
Kegiatan meninjau kembali di sini dimaksudkan untuk memeriksa ulang
bagian-bagian yang telah dibaca dan dipahami pembaca sebelum meneruskan
kegiatan bacanya pada bacaan atau mungkin bab lain. Meninjau ulang mungkin
hanya melihat-lihat bagian-bagian tertentu yang dianggap perlu untuk sekadar
menyegarkan kembali ingatannya. Bagian-bagian tersebut, misalnya judul dan
subjudul, gambar-gambar, diagram, grafik, dan memeriksa kembali
pertanyaan-pertanyaan baik yang tersedia dalam bacaan tersebut maupun
pertanyaan-pertanyaan yang telah kita rumuskan pada langkah kedua tadi.
Melalui
kegiatan peninjauan ulang ini, pembaca bukan sekadar harus merasa yakin bahwa
apa yang dibacanya itu telah dikuasai dan dipahaminya, melainkan juga harus
merenungkan dan memikirkan tingkat keberterimaan gagasan penulisnya, kelemahan
dan kebaikan sajian buku tersebut, jika perlu memikirkan kritik dan saran untuk
penyempurnaan buku tersebut. Akan lebih baik jika hasil-hasil bacaan itu
ditulis dan dirangkum dalam kartu-kartu baca. Biasanya kartu baca ini berisi
hal-hal berikut:
a.
Judul buku, nama pengarang, penerbit,
dan tahun terbit;
b.
Topik/tema bacaan;
c.
Catatan ringkas mengenai pokok-pokok
penting isi bacaan dan ditulis dengan menggunakan bahasa sendiri;
d.
Kutipan selengkapnya bagian informasi
atau pertanyaan yang dipandang penting disertai keterangan sumber autentik
(tahun terbit dan halamannya).
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda