Materi
KD. 3.2 Menelaah Struktur dan kebahasaan dari teks deskripsi
Teks Deskripsi adalah teks yang berisikan penggambaran
objek, tempat atau peristiwa tertentu yang diinformasikan kepada pembaca secara
jelas dan terperinci. Pembaca seolah-olah melihat, mendengar dan merasakan
sendiri sesuatu yang dideskripsikan oleh penulis. Dengan harapan pembaca
mendapatkan kesan yang mendalam terhadap teks tersebut.
A. Struktur Teks Deskripsi, merupakan kerangka dari keutuhan sebuah teks deskripsi.
Berikut ini merupakan peta konsep dari struktur teks deskripsi:
Indentifikasi, berisi nama objek yang dideskripsikan, lokasi, sejarah
lahirnya, makna nama, pernyataan umum tentang objek.
Deskripsi bagian, berisi tentang bagian topik yang dideskripsikan secara
rinci. Misalnya tentang ciri fisik (warna,
ukuran), sifat-sifat, asal, kesukaan, dan lai-lain. Deskripsi hanya
memberikan informasi mengenai tempat, benda, atau orang, binatang tertentu yang
dibahas.
Simpulan atau kesan, merupakan bagian penutup dari teks deskripsi yang berisi
tentang kesan umum terhadap objek yang dideskripsikan.
Contoh telaah struktur teks deskripsi:
B.
Kebahasaan Teks Deskripsi
Berikut ini merupakan serangkaian tata kebahasan yang
terdapat pada teks deskripsi:
1.
Penggunaan kalimat perincian untuk mengongkretkan
Kalimat
yang digunakan pada penulisan teks deskripsi, biasanya lebih rinci dan
mendetail. Karena sesuai dengan fungsi teks deskripsi, yaitu untuk melukiskan
atau menggambarkan objek deskripsi secara mendetail dan terperinci. Berikut ini
contoh penggunaan kalimat yang terperinci pada teks dekskripsi:
Frasa
perilaku “sangat baik”, dibuat lebih rinci dengan penjelasan menolong semua
orang, ramah dan lembut tutur katanya kepada semaua orang.
2.
Penggunaan kalimat yang menggunakan cerapan pancaindra
Kalimat
yang dituliskan pada teks deskripsi harus dapat diterima pancaindra manusia,
yang meliputi: indra perasa, indra pendengar, indra penglihat dan indra
penciuman. Berikut ini contoh penggunaan kalimat pada teks deskripsi yang
melibatkan pancaindra manusia:
Masing-masing
kalimat tersebut menggambarkan situasi deskripsi pada persawahan, meskipun
ditampilkan dengan pengindraan yang berbeda-beda.
3.
Penggunaan kata berimbuhan dengan kata dasar
Kata
berimbuhan adalah kata yang telah mengalami proses pengimbuhan atau afiksasi.
Imbuhan atau afiksasi adalah morfem terikat yang digunakan dalam bentuk dasar
untuk membentuk kata turunan. Teks deskripsi terdapat kata turunan yang berasal
dari imbuhan kata (meN-), berikut ini penggunaan kata imbuhan yang tepat:
a. Prefiks (awalan) :
me- , di- , ke- , ter- , pe- , per- , se-
, ber-, meng-
b. Infiks (sisipan) :
-er- , -el- , -em- , -in-
c. Sufiks (akhiran) :
-kan, -an, -i, -nya, -man, -wan, -wati
d. Konfiks :
pe-an, ke-an, di-kan, memper-kan
4.
Penggunaan sinonim pada teks deskripsi
Sinonim
adalah kata – kata yang memiliki bentuk yang berbeda, seperti tulisan maupun
pelafalan, tetapi kata – kata tersebut memiliki
makna yang mirip atau sama. Sinonim sering sekali disebut dengan persamaan
kata atau padanan kata. Berikut ini adalah contoh – contoh kalimat yang
bersinonim dan daftar kata – kata umum beserta dengan sinonimnya.
Tumbuhan
= Flora; Binatang = hewan = fauna; Bohong = dusta; Baju = pakaian; Indah =
Bagus = Elok; Pelit = kikir; Memohon = meminta; Kesal = marah; Memasak =
menggoreng; Alami = tradisional; Mudah = gampang; Sulit = sukar; Menyukai =
menyenangi; Mendengarkan = menyimak; Meminta = memohon; Lemah = Tidak berdaya; Mudah
= gampang; Sulit = sukar; Pendek = rendah; Kosong = tidak berisi; Lunak = lembek;
Kebut = Kencang, dll.
5.
Penggunaan kata depan pada teks deskripsi
Kata
depan adalah kata-kata yang secara posisi diletakan sebelum kata benda, kata
kerja atau kata keterangan, kata depan menandakan berbagai hubungan makna
anatara kata depan dan kata yang ada dibelakangnya. Penulisan kata depan
selalu dipisah dengan kata yang ada di belakangnya. Kata depan tidak boleh
ditulis di awal kalimat.
a. Kata depan di, contohnya: Aku terbiasa dengan suasana di
pasar yang selalu riuh dengan penjual dan pembeli yang berbelanja.
b. Kata depan ke, contohnya: Masyarakat datang berbondong ke
tempat wisata, ketika liburan datang.
c. Kata depan dari, contohnya: aku lebih senang membantu orang
lain dari kesulitan yang dialaminya.
d. Kata depan pada, contohnya: Balai adat biasanya digunakan
pada upacara adat tertentu oleh masayarakat.
6.
Penggunaan Kata Khusus
Salah
satu jenis kata dalam bahasa Indonesia adalah kata umum dan kata khusus. Kata
umum adalah kata yang memiliki ruang lingkup luas dan masih dapat diperincikan
lagi. Kata khusus adalah kata yang memiliki ruang lingkup kecil dan terbatas.
Contoh:
Kata
umum – indah, kata khususnya – elok, cantik, menawan, rupawan, memesona,
menakjubkan.
Kata
umum – melihat, kata khususnya – menyaksikan, memperhatikan, mengintip,
memandang.
7.
Penggunaan Huruf Kapital
Terdapat
aturan tertentu pada penulisan huruf kapital, diantaranya:
a. Huruf pertama unsur nama orang, gelar dan julukan.
Misalnya: Si Ayam Jantan dari Timur, Sultan Agung, Haji Agus Salim.
b. Huruf pertama nama bangsa, suku bangsa dan bahasa.
Misalnya: suku Badui, negara Islandia, bahasa Indonesia.
c. Huruf pertama nama tahun, hari dan hari raya. Misalnya:
hari Minggu, bertepatan dengan hari Waisak.
d. Huruf pertama unsur geografi. Misalnya: gunung Merapi,
selat Sunda, laut Banda.