Kamis, 01 Agustus 2019

Materi KD. 3.2 Struktur dan Kaidah Teks Deskripsi


Materi KD. 3.2 Menelaah Struktur dan kebahasaan dari teks deskripsi

Teks Deskripsi adalah teks yang berisikan penggambaran objek, tempat atau peristiwa tertentu yang diinformasikan kepada pembaca secara jelas dan terperinci. Pembaca seolah-olah melihat, mendengar dan merasakan sendiri sesuatu yang dideskripsikan oleh penulis. Dengan harapan pembaca mendapatkan kesan yang mendalam terhadap teks tersebut.

A.   Struktur Teks Deskripsi, merupakan kerangka dari keutuhan sebuah teks deskripsi. Berikut ini merupakan peta konsep dari struktur teks deskripsi:


Indentifikasi, berisi nama objek yang dideskripsikan, lokasi, sejarah lahirnya, makna nama, pernyataan umum tentang objek.
Deskripsi bagian, berisi tentang bagian topik yang dideskripsikan secara rinci. Misalnya tentang ciri fisik (warna,  ukuran), sifat-sifat, asal, kesukaan, dan lai-lain. Deskripsi hanya memberikan informasi mengenai tempat, benda, atau orang, binatang tertentu yang dibahas.
Simpulan atau kesan, merupakan bagian penutup dari teks deskripsi yang berisi tentang kesan umum terhadap objek yang dideskripsikan.
Contoh telaah struktur teks deskripsi:








B.   Kebahasaan Teks Deskripsi
Berikut ini merupakan serangkaian tata kebahasan yang terdapat pada teks deskripsi:
1.    Penggunaan kalimat perincian untuk mengongkretkan
Kalimat yang digunakan pada penulisan teks deskripsi, biasanya lebih rinci dan mendetail. Karena sesuai dengan fungsi teks deskripsi, yaitu untuk melukiskan atau menggambarkan objek deskripsi secara mendetail dan terperinci. Berikut ini contoh penggunaan kalimat yang terperinci pada teks dekskripsi:
Frasa perilaku “sangat baik”, dibuat lebih rinci dengan penjelasan menolong semua orang, ramah dan lembut tutur katanya kepada semaua orang.





2.    Penggunaan kalimat yang menggunakan cerapan pancaindra
Kalimat yang dituliskan pada teks deskripsi harus dapat diterima pancaindra manusia, yang meliputi: indra perasa, indra pendengar, indra penglihat dan indra penciuman. Berikut ini contoh penggunaan kalimat pada teks deskripsi yang melibatkan pancaindra manusia:
Masing-masing kalimat tersebut menggambarkan situasi deskripsi pada persawahan, meskipun ditampilkan dengan pengindraan yang berbeda-beda.

3.    Penggunaan kata berimbuhan dengan kata dasar
Kata berimbuhan adalah kata yang telah mengalami proses pengimbuhan atau afiksasi. Imbuhan atau afiksasi adalah morfem terikat yang digunakan dalam bentuk dasar untuk membentuk kata turunan. Teks deskripsi terdapat kata turunan yang berasal dari imbuhan kata (meN-), berikut ini penggunaan kata imbuhan yang tepat:
a.    Prefiks (awalan)       : me- , di- , ke- , ter- , pe- , per- , se- , ber-, meng-
b.    Infiks (sisipan)          : -er- , -el- , -em- , -in-
c.    Sufiks (akhiran)        : -kan, -an, -i, -nya, -man, -wan, -wati
d.    Konfiks                      : pe-an, ke-an, di-kan, memper-kan

4.    Penggunaan sinonim pada teks deskripsi
Sinonim adalah kata – kata yang memiliki bentuk yang berbeda, seperti tulisan maupun pelafalan, tetapi kata – kata tersebut memiliki makna yang mirip atau sama. Sinonim sering sekali disebut dengan persamaan kata atau padanan kata. Berikut ini adalah contoh – contoh kalimat yang bersinonim dan daftar kata – kata umum beserta dengan sinonimnya.
Tumbuhan = Flora; Binatang = hewan = fauna; Bohong = dusta; Baju = pakaian; Indah = Bagus = Elok; Pelit = kikir; Memohon = meminta; Kesal = marah; Memasak = menggoreng; Alami = tradisional; Mudah = gampang; Sulit = sukar; Menyukai = menyenangi; Mendengarkan = menyimak; Meminta = memohon; Lemah = Tidak berdaya; Mudah = gampang; Sulit = sukar; Pendek = rendah; Kosong = tidak berisi; Lunak = lembek; Kebut = Kencang, dll.

5.    Penggunaan kata depan pada teks deskripsi
Kata depan adalah kata-kata yang secara posisi diletakan sebelum kata benda, kata kerja atau kata keterangan, kata depan menandakan berbagai hubungan makna anatara kata depan dan kata yang ada dibelakangnya. Penulisan kata depan selalu dipisah dengan kata yang ada di belakangnya. Kata depan tidak boleh ditulis di awal kalimat.
a.    Kata depan di, contohnya: Aku terbiasa dengan suasana di pasar yang selalu riuh dengan penjual dan pembeli yang berbelanja.
b.    Kata depan ke, contohnya: Masyarakat datang berbondong ke tempat wisata, ketika liburan datang.
c.    Kata depan dari, contohnya: aku lebih senang membantu orang lain dari kesulitan yang dialaminya.
d.    Kata depan pada, contohnya: Balai adat biasanya digunakan pada upacara adat tertentu oleh masayarakat.

6.    Penggunaan Kata Khusus
Salah satu jenis kata dalam bahasa Indonesia adalah kata umum dan kata khusus. Kata umum adalah kata yang memiliki ruang lingkup luas dan masih dapat diperincikan lagi. Kata khusus adalah kata yang memiliki ruang lingkup kecil dan terbatas.
Contoh:
Kata umum – indah, kata khususnya – elok, cantik, menawan, rupawan, memesona, menakjubkan.
Kata umum – melihat, kata khususnya – menyaksikan, memperhatikan, mengintip, memandang.

7.    Penggunaan Huruf Kapital
Terdapat aturan tertentu pada penulisan huruf kapital, diantaranya:
a.    Huruf pertama unsur nama orang, gelar dan julukan. Misalnya: Si Ayam Jantan dari Timur, Sultan Agung, Haji Agus Salim.
b.    Huruf pertama nama bangsa, suku bangsa dan bahasa. Misalnya: suku Badui, negara Islandia, bahasa Indonesia.
c.    Huruf pertama nama tahun, hari dan hari raya. Misalnya: hari Minggu, bertepatan dengan hari Waisak.
d.    Huruf pertama unsur geografi. Misalnya: gunung Merapi, selat Sunda, laut Banda.

Label:

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda